TUGAS ETIKA BISNIS
Dosen : Teddy Ardiansyah SE,AS,MM
Disusun Oleh :
Nama
: Zahra Febita Shafira
Kelas
: 3EA22
Npm :
17216897
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS GUNADARMA
TAHUN 2019
UNIVERSITAS GUNADARMA
TAHUN 2019
1.
Perlu dipahami, karyawan yang berkualitas
adalah aset yang paling berharga bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan
harus semaksimal mungkin harus mempertahankan karyawannya.
Untuk
memudahkan penerapan etika perusahaan dalam kegiatan sehari-hari maka
nilai-nilai yang terkandung dalam etika bisnis harus dituangkan kedalam
manajemen korporasi yakni dengan cara :
a)
Menuangkan etika bisnis dalam suatu kode etik
(code of conduct)
b)
Memperkuat sistem pengawasan
c)
Menyelenggarakan pelatihan (training) untuk
karyawan secara terus menerus.
2.
Iya,
karena manusia dan
kepentingannya dianggap yang paling menentukan dalam tatanan ekosistem dan
dalam kebijakan yang diambil dalam kaitan dengan alam, baik secara langsung
atau tidak langung. Nilai tertinggi adalah manusia dan kepentingannya. Hanya
manusia yang mempunyai nilai dan mendapat perhatian. Segala sesuatu yang lain
di alam semesta ini hanya akan mendapat nilai dan perhatian sejauh menunjang
dan demi kepentingan manusia. Oleh karenanya alam pun hanya dilihat sebagai
obyek, alat dan sarana bagi pemenuhan kebutuhan dan kepentingan manusia. Alam
hanya alat bagi pencapaian tujuan manusia. Alam tidak mempunyai nilai pada
dirinya sendiri.
Selain itu dapat
menumbuhkan sikap :
1)
Hormat terhadap alam atau respect for nature
alam mempunyai hak untuk dihormati, tidak saja karena kehidupan manusia
tergantung pada alam, tetapi terutama karena kenyataan ontologis bahwa manusia
adalah bagian integral dari alam.
2)
Prinsip tanggung jawab atau moral
responsibility for nature.
3)
Solidaritas kosmis atau cosmic solidarity
solidaritas kosmis mendorong manusia untuk menyelamatkan lingkungan, untuk
menyelamatkan semua kehidupan di alam.
4)
Prinsip kasih sayang dan kepedulian terhadap
alam
5)
Prinsip tidak merugikan atau no harm merupakan
prinsip tidak merugikan alam secara tidak perlu. Dll
3.
Berhubungan,
karena sebelum adanya agama manusia belajar melalui ajaran filosofi. ajaran
filosofi tersebut bersumber dari ajaran-ajaran yang diwariskan dari
ajaran-ajaran yang sudah diajarkan dan berkembang lebih dari 2000 tahun yang
lalu. Ajaran ini sangat komplek yang menjadi tradisi klasik yang bersumber dari
berbagai pemikiran para fisuf-filsuf saat ini. Ajaran ini terus berkembanga
dari tahun ke tahun. setelah itu timbul lah budaya. Budaya adalah suatu sistem
nilai dan norma yang diberikan pada suatu kelompok atau komunitas manusia
dan ketika itu disepakati atau disahkan bersama-sama sebagai landasan
dalam kehidupan (Rusdin, 2002). seiring berjalannya waktu manusia mulai mengenal
agama dan belajar tentang ajaran agama islam, hindu, budha, dll. Dalam ajaran
Islam, etika bisnis dalam Islam menekakan pada empat hal Yaitu : Kesatuan
(Unity), Keseimbangan (Equilibrium), Kebebasan (FreeWill) dan tanggung jawab
(Responsibility). setelah itu muncullah hokum. Hukum adalah perangkat
aturan-aturan yang dibuat oleh pemerintah dalam rangka untuk menjamin
kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
4. Norma dan etika dalam pemasaran terhadap etika dalam
beriklan adalah ketentuan yang mengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat
yang dilakukan dengan perbuatan baik dan buruk sesuai pemahaman individu agar
dapat mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan social dengan cara
yang menguntungkan. Etika pemasaran terbagi dalam 4 (empat) konteks, yaitu :
1.
Etika
pemasaran dalam konteks produk:
a. Produk yang dibuat berguna dan dibutuhkan masyarakat.
b. Produk yang dibuat berpotensi ekonomi atau benefit
c. Produk yang dibuat bernilai tambah tinggi
d. Produk yang dapat memuaskan masyarakat
2.
Etika
pemasaran dalam konteks harga:
a. Harga diukur dengan kemampuan daya beli masyarakat.
b. Perusahaan mencari margin laba yang layak.
c. Harga dibebani cost produksi yang layak.
3.
Etika
pemasaran dalam konteks tempat / distribusi:
a. Barang dijamin keamanan dan keutuhannya.
b. Konsumen mendapat pelayanan cepat dan tepat.
4.
Etika
Pemasaran dalam konteks promosi :
a. Sebagai sarana menyampaikan informasi yang benar dan
obyektif.
b. Sebagai sarana untuk membangun image positif.
c. Tidak ada unsur memanipulasi atau memberdaya konsumen.
d.
Selalu
berpedoman pada prinsip2 kejujuran.
e.
Tidak
mengecewakan konsumen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar